Sejarah

Sebagai yayasan bidang pendidikan, Yayasan Pendidikan Warga Surakarta berdiri pada tanggal 30 November 1904. Pendiri Yayasan Pendidikan Warga Surakarta  adalah alm. Mayor Be Kwat Koen, yang patungnya didirikan di depan gedung SD Warga Sorogenen Surakarta.

Sementara itu,  sejarah SMA Warga Surakarta dimulai dari 23 Mei 1960. Pada tanggal tersebut SMA Warga Surakarta berdiri dan pimpinan pertama dijabat oleh Bapak Lo Hwan Hoei yang sekaligus menjabat Kepala Sekolah SLTP Warga. Sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah pada waktu itu, maka SMA Warga mengemban tugas pilot proyek sebagai Sekolah Pembauran. Meskipun pada awalnya berjalan tersendat-sendat, namun setelah masyarakat mengenal SMA Warga Surakarta akhirnya proses berjalan cukup lancar dan SMA Warga Surakarta diberi status “sekolah berbantuan”.  Sejumlah nama tokoh penting bidang pendidikan di Surakarta, yang pada waktu turut berjasa mengajar di SMA Warga Surakarta, antara lain Bapak Soepandam (alm.) yang juga menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Surakarta, Bapak R.M. Soemitro (alm.) Kepala SMAN 3 Surakarta, Bapak Mutohar (mantan Kabid Dikmen Kanwil Prov. Jateng).

Pada bulan Desember 1966, pimpinan SMA Warga Surakarta diserahterimakan kepada Drs. Singgih Prawoto (alm.). Selama tiga tahun beliau memimpin dan membawa SMA Warga Surakarta mengikuti jejak SMA lain lebih berkembang. Karena beliau diangkat sebagai Kepala SMAN 3 Surakarta, maka pada bulan Juni tahun 1969 pimpinan SMA Warga diserahterimakan kepada Drs. Teguh Yuwono hingga tahun 1989 (beliau meninggal dunia pada tanggal 3  Januari 1989).

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendikan Dasar dan Menengah tanggal 17 Januari 1985 nomor 007/C/Kep.1.85 SMA Warga Surakarta  mendapat jenjang Akreditasi “DIAKUI” dan berlaku selama 5 (lima) tahun dari 1985 s.d. 1990, dengan jumlah kelas 16 dan  jumlah siswa 680 orang pada tahun 1985.

Sehubungan dengan meninggalnya Drs.Teguh Yuwono, maka pada tanggal 3 Januari 1989, Yayasan Pendidikan Warga menetapkan Bapak J. Goenawan, B.A. sebagai Kepala SMA Warga Surakarta. Pada tahun 1990 SMA Warga Surakarta menjalani akreditasi yang kedua dan mendapat jenjang akreditasi “DISAMAKAN” dengan Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen 009/C/Kep/I/90 nomor A.03.667 tanggal 24 Januari 1990. Jumlah siswa yang tercatat pada  tahun 1990 di SMA Warga Surakarta sejumlah 558 orang.

Dengan Program Wajib Belajar 9 tahun Pemerintah mengadakan perubahan nama sekolah SMA menjadi SMU pada tahun pelajaran 1996/1997, maka SMA Warga Surakarta pun menjadi SMU Warga Surakarta. Tepat pada tanggal 31 Desember 1998 Bapak J. Goenawan Purna Tugas, sehingga Yayasan Pendidikan Warga mengangkat Dra. Ch. Titik Purwanti mulai 1 Januari 1999 menjadi Kepala SMA Warga Surakarta. Dan pada masa kepemimpinan beliau SMA Warga Surakarta berhasil mencapai jumlah siswa 986.  SMU Warga Surakarta berubah nama lagi menjadi SMA Warga Surakarta pada tahun pelajaran 2003/2004 sesuai Peraturan Pemerintah.

Sistem akreditasi baru diterapkan tahun 2004. Dengan adanya sistem baru tersebut  pada tanggal 28 April 2004 SMA Warga Surakarta mendapatkan status akreditasi pertama dari Badan Akreditasi Sekolah Nasional dengan status akreditasi  “A” (amat baik), yang berlaku selama kurun  waktu 4 (empat)  tahun.

Tahun 2008 Pemerintah menunjuk SMA Warga Surakarta sebagai sekolah Rintisan Mandiri dalam rangka menuju Sekolah Standar Nasional. Tahun 2007 SMA Warga menjalani akreditasi kedua dan tanggal 29 September 2007 oleh Badan Akreditasi Nasional SMA Warga Surakarta ditetapkan meraih status akreditasi “A”.

Dengan segala upaya, kemampuan, dan kerjasama  yang baik dari pemangku kepentingan sekolah untuk meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen SMA Warga  Surakarta, maka pada tanggal 1 Februari 2011, SMA Warga mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 sebagai pedoman untuk mengembangkan potensi SMA Warga Surakarta dan  tanggal 29 Oktober  2016 SMA Warga Surakarta kembali mendapatkan status akreditasi yang keempat, yaitu “A” dengan nilai 95 (sembilan puluh lima)

Dalam era kompetitif ini, di samping mempersiapkan siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMA Warga Surakarta selalu berbenah diri dan berinovasi agar dapat tetap eksis dan menjadi sekolah yang diperhitungkan karena kualitas yang baik di Surakarta ini.

Akhirnya, bak mendayung di tengah lautan luas, upaya meningkatkan kualitas –  baik segi prestasi akademik ataupun nonakademik – tidak henti-hentinya menjadi motivasi bagi guru beserta karyawan dalam upaya membentuk siswa berprestasi, beretika luhur, dan berbudaya mulia. SMA Warga Surakarta selalu membina kerja sama dengan semua pihak, tidak terkeculai dengan perguruan tinggi, guna mewujudkan pengembangan  pendidikan dan prestasi tinggi siswa.