SMA Warga Perkuat Peran Guru Piket dalam Ciptakan Lingkungan Belajar Kondusif

Surakarta, 23 September 2024 – Pada Senin, 23 September 2024, SMA Warga menggelar rapat koordinasi bagi seluruh guru piket yang bertugas. Rapat ini bertujuan untuk memperkuat peran guru piket dalam menciptakan suasana belajar yang tertib, aman, dan nyaman di sekolah. Pertemuan tersebut dipimpin oleh dua pemimpin utama, yakni Ibu Dra. Maria A. Kritijani selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dan Ibu Riana, M.Pd., yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Humas).

Dalam rapat yang berlangsung di ruang rapat sekolah, Ibu Maria A. Kritijani menekankan pentingnya peran guru piket sebagai garda depan dalam memastikan kedisiplinan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menurutnya, guru piket tidak hanya bertugas mencatat kehadiran siswa, tetapi juga berperan dalam mengawasi perilaku siswa di sekolah, serta membantu menyelesaikan masalah-masalah kecil yang mungkin muncul di luar kelas.

“Sikap disiplin siswa adalah kunci sukses dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif. Guru piket harus mampu menjaga keseimbangan antara memberikan teguran disiplin dan mendampingi siswa dalam menghadapi masalah sehari-hari,” jelas Ibu Maria dalam arahannya.

Sementara itu, Ibu Riana, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, menambahkan bahwa peran guru piket juga berkaitan erat dengan citra sekolah di mata masyarakat. Guru piket berinteraksi langsung dengan siswa, guru lain, serta staf, sehingga perlu menjaga komunikasi yang baik dan memperhatikan setiap masalah yang muncul. Menurutnya, keberhasilan guru piket dalam menjalankan tugas dapat memengaruhi hubungan positif antara sekolah dan orang tua siswa.

Dalam rapat ini, beberapa topik penting yang dibahas antara lain:

  1. Tata Tertib Kehadiran dan Kedisiplinan Siswa: Guru piket diinstruksikan untuk selalu mencatat kehadiran siswa secara rinci dan memberikan laporan rutin kepada wali kelas, terutama jika ada siswa yang sering absen atau terlambat.

  2. Pemantauan Lingkungan Sekolah: Guru piket diminta untuk lebih aktif mengawasi situasi di luar kelas selama jam istirahat, memastikan siswa tidak melakukan kegiatan yang melanggar aturan sekolah seperti merokok atau menggunakan ponsel di area yang dilarang.

  3. Penanganan Pelanggaran Disiplin: Jika ditemukan siswa yang melanggar tata tertib, guru piket diharapkan dapat segera bertindak dengan cara yang bijak, seperti memberi teguran lisan atau membawa siswa ke ruang Bimbingan Konseling (BK) untuk konseling lebih lanjut.

  4. Koordinasi dengan BK dan Wali Kelas: Ditekankan pentingnya koordinasi antara guru piket, BK, dan wali kelas dalam menangani siswa yang bermasalah, terutama bagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak biasa atau membutuhkan perhatian khusus.

  5. Peningkatan Peran Guru Piket sebagai Penghubung Komunikasi: Ibu Riana mengingatkan pentingnya guru piket dalam menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak sekolah dan orang tua, terutama yang berkaitan dengan perilaku siswa di sekolah. Guru piket diharapkan dapat menjaga profesionalisme dan menjadi perantara yang efektif antara siswa, sekolah, dan orang tua.

Rapat berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab di mana para guru piket saling bertukar pengalaman mengenai situasi yang mereka hadapi selama bertugas. Beberapa guru juga memberikan masukan tentang peningkatan sistem pencatatan kehadiran dan laporan harian yang lebih efisien.

Rapat koordinasi ini diakhiri pada pukul 13.00 WIB dengan kesimpulan bahwa peran guru piket harus ditingkatkan lebih lanjut melalui komunikasi yang baik dan koordinasi yang solid dengan semua elemen sekolah. Keberhasilan pelaksanaan tugas guru piket diharapkan dapat menjadi landasan penting dalam menjaga disiplin siswa dan menjadikan SMA Warga sebagai lingkungan belajar yang positif dan dinamis.

Dokumentasi

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*