Keikutsertaan Siswa-Siswi SMA WARGA dalam Kirab 1001 Keris, Luhuring Pusaka Mekaring Budhaya

17/09/2019 smawarga Kegiatan Umum 0

71164297_10215312961597533_30717176604262400_n

Berbarengan dengan acara Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi Solo pada hari Minggu tanggal 15 September 2019, sekitar 50 siswa-siswi SMA WARGA Surakarta mengikuti kirab 1001 keris yang dimulai dari rumah dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung lalu melewati Jalan Slamet Riyadi ke barat dan mengitari kawasan Sriwedari, selanjutnya barisan kirab tersebut berakhir di Museum Keris Nusantara. Kegiatan ini merupakan cara Pemkot Solo dalam melestarikan warisan budaya. Karena keris ini adalah warisan leluhur yang diakui oleh UNESCO, maka harus dilestarikan dengan cara mengedukasi masyarakat. Kirab ini diikuti berbagai kalangan dari pegawai pemkot, perwakilan kelurahan, perhotelan, perbankan, siswa sekolah dan mahasiswa yang ada di Solo. Setelah mengikuti kirab ini, Siswa-siswi SMA WARGA berkesempatan berfoto bersama salah satu Empu Basuki Teguh Yuwono yang merupakan alumni SMA WARGA juga.

Leave a Reply Cancel reply

Menurut saya, pembangunan karakter atau budi pekerti itu menjadi dasar dalam pendidikan, sepanjang masa itu tidak akan pernah usang. Saya ingin anak saya memiliki karakter yang baik, maka saya memilih SMA Warga Surakarta. Selain anak saya memiliki keinginan kuat untuk sekolah di SMA Warga, sejauh yang saya tahu SMA Warga disiplin, tertib, sungguh-sungguh dalam penyelenggaraan pendidikan, inovatif, murid diberi ruang untuk berkembang dan berprestasi di bidang akademik maupun non akademik. Saya melihat itu semua dari mulai hal-hal kecil, kerapian dalam semua hal, kebersihan lingkungan, penegakan tata tertib dan peraturan, prestasi-prestasi yang diraih, serta komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua/wali murid. Saya percaya bahwa kebiasaan baik akan membentuk karakter yang baik dan pasti akan berkontribusi dalam keberhasilan hidup seseorang. Saya sangat berharap tiga tahun bersekolah di SMA Warga akan membentuk karakter positif bagi anak saya dan murid yang lain, karena saya percaya SMA Warga terus membangun karakter dan kompetensi siswa selama mereka berproses di sana. SMA Warga Surakarta, teruslah membangun generasi bangsa dengan membangun karakter dan kompetensi mereka! Terima kasih. (Ibu Tunjung Sri Yulianti, S.Kep., Ners, M.Kes. – Orang Tua Murid a.n. Ailsa Lituhayu Arundaya)

Menurut saya pelayanan SMA Warga Surakarta dalam mengembangkan karakter dan kompetensi murid sangat baik. Murid sekarang menjadi lebih disiplin waktu, disiplin dalam belajar, dan lebih berani mengeksplor bakat dan minatnya – baik di bidang akademik maupun nonakademik. SMA Warga Surakarta memberi ruang dan wadah kepada para murid untuk menggali potensi yang ada pada dirinya. Metode pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik minat murid dan membuat guru dapat memahami dan lebih mengenal karakter murid karena dalam Kurikulum Merdeka metode pembelajaran mengacu pada bakat dan minat murid. Semoga SMA Warga Surakarta dapat terus mempertahankan pelayanan yang berdasarkan pengembangan karakter dan kompetensi murid, ... serta tentunya SMA Warga Surakarta selalu menjadi SMA swasta unggulan dan favorit di Kota Solo. Terima kasih. (Ibu Siti Rusmini – Orang tua murid a.n. Kamelia Zulleven Multi Dewi, Kelas X-B)

Halo, ... saya ayah dari Elisabet Christy, siswi SMA Warga Surakarta. Kebijakan zonasi sekolah tidak menghalangi kami untuk memilih sekolah untuk anak kami. SMA WARGA menjadi pilihan kami karena dikenal sebagi sekolah yang fasilitas belajar dan support system-nya lengkap, dan ternyata memang benar demikian. BAKAT dan MINAT anak kami di bidang seni dan public speaking di dorong utk BERKEMBANG dengan FASILITAS dan MENTOR, bahkan diberi kesempatan dan dukungan untuk mengikuti kompetisi baik di dalam maupun di luar sekolah. Namun kami sebagai org tua, kami memiliki keresahan tersendiri, keresahan kami bukanlah tentang prestasi, nilai yang tidak baik, maupun tertinggal dalam kompetisi yang harus dihadapi anak kami. Malah kami resah karena kami takut anak kami menjadi MANUSIA ANGKA, yang terjebak dalam paradigma bahwa nilai dan prestasi akademik adalah segala-galanya. Nah, di sinilah keunggulan budaya belajar yang dikembangkan oleh SMA Warga Surakarta. Sekolah, saya amati, terus berusaha mendorong anak-anak masuk dalam kegiatan belajar yang KOLABORATIF, bukan sekadar KOMPETISI INDIVIDU. Sehingga anak kami cukup bertumbuh soft skill-nya. Anak kami menjadi TIDAK CANGGUNG untuk BERDISKUSI, BEKERJA SAMA , dan MENG-ESKPLORE SISI KUAT-nya dan tidak rendah diri saat harus mengakui kelemahannya. Anak tahu kapan harus mengapresiasi dan kapan mengulurkan tangan untuk membantu – membentuk pribadi yang OPEN MIND tanpa kehilangan KARAKTER SANTUN budaya timurnya. Kami YAKIN, ini akan menjadi LANDASAN KUAT untuk jenjang studi anak kami selanjutnya, yang berbasis kurikulum MERDEKA, sekaligus menjadi BEKAL yang BERHARGA untuk masuk ke dunia usaha/kerja. Demikian testimoni kami tentang SMA Warga Surakarta, sebuah sekolah yang sangat concern dengan anak-anak didiknya. Bukan sekadar memacu kemampuan ANALITIS AKADEMIS, tetapi juga menjadi mentor dalam LIFE SKILL anak2 didiknya. SMA WARGA Surakarta, SCHOOL OF GREATNESS. (Bapak Ery Widiyanto, S.Kom. - Orang Tua Murid a.n. Elisabet Christy Erastra XII MIPA-1)

× Tanya kami disini?

Be the first to comment

Leave a Reply Cancel reply